Pages

Catatan Si Boy



Cewek Ideal.
----------------

Ada nggak sih yang namanya cewek ideal?

Bisa nggak kita menganalogikan cewek ideal sebagai cewek sempurna? Tentunya dengan standar yang tidak sama untuk tiap orang. Ada yang menganggap ideal atau sempurna itu sudah cukup dengan pintar dan setia, ada juga yang harus ditambah dengan kriteria cantik, baik, solehah, bisa masak, nggak suka main, bisa ngurus anak, orang tuanya nggak rese, patuh pada suami... ideal lah pokoknya.

Kalau kita ingat-ingat lagi dalam cerita Catatan Si Boy, siapa cewek yang paling ideal menurut Boy? Mungkin dari semua yang pernah singgah di hati dan di bibirnya Boy, hanya Nuke yang menurut Boy paling ideal. Cantik, pinter, baik, pengertian, nggak matre, kriterianya nggak banyak-banyak, tapi segala perbuatannya selama mereka berpacaran sudah cukup membuat hati Boy tertambat pada Nuke untuk waktu yang lama. Kekurangan Nuke memang tidak banyak diceritakan dalam buku Catatan Si Boy, tetapi kesempurnaannya justru membuat cewek “baik-baik” ini terlalu dijaga oleh orang tuanya. Campur tangan mereka membuat Boy dan Nuke tak bisa bersama.

Kemudian hadirlah Vera, cewek super cantik, kaya, easy going, modern, dan tentunya sexy abiiss!! Secara fisik Vera sempurna banget, nggak ada laki-laki “lurus” yang nggak mau sama dia. Tapi Vera juga manja, ke-bule-bule-an, dan bikin capek, karena ternyata nggak cuma Boy yang ngejar-ngejar doi.

Seorang lagi cewek yang buat Boy sempurna banget adalah Sadya. Saat Boy bertemu Sadya di Bordeux, Perancis, Boy merasa semua kualitas-kualitas terbaik yang Boy harapin dari cewek ada di dirinya. Pinter, cantik, tawakal (kelihatannya), sopan, semua deh pokoknya. Tapi konsep jatuh cinta pada pandangan pertama yang selalu diimani oleh Boy selama ini, ternyata ditolak mentah-mentah oleh Sadya. Alasannya masuk akal;

“Kalau kamu mendasari cinta kamu dengan perasaan jatuh cinta yang seperti itu, you will never stop looking! Hari kemarin kamu jatuh cinta sama mantan-mantan kamu, hari ini sama saya, dan besok atau tahun depan kamu jatuh cinta sama yang lain. It will never end! Pada akhirnya perempuan yang akan menjadi pihak yang diugikan.”
Sebuah penjelasan yang sontak membuat Boy berpikir, sekaligus mokal, karena ini adalah kali pertamanya Boy ditolak cewek.

Pencarian sosok ideal atau sempurna memang gampang-gampang susah. Ada yang sangat dimudahkan dipertemukan dengan jodoh sempurnanya, ada yang harus melalui puluhan momen sakit hati, ada pula yang nggak pernah puas, selalu merasa ada yang kurang sempurna dari pasangannya.

Tapi untuk apa sih kita mencari pasangan yang sempurna? Sempurna itu tidak membuat kita dewasa, sempurna itu tidak membuat kita berpikir...

Seharusnya kita sudah bisa bersyukur mendapatkan pasangan yang membuat kita berpikir, sehingga kita bisa cukup dewasa menemukan solusi dari tiap masalah percintaan yang mungkin terjadi.


Melupakan Mantan Terindah.
---------------------------------

“Yang t’lah kau buat sungguhlah indah, buat diriku susah lupa…”

Bait terakhir dari lagu Kahitna berjudul “Mantan Terindah” ini seakan menjelaskan semua, kenapa melupakan mantan itu selalu menjadi PR yang sangat sulit diselesaikan. Alasannya sesederhana, yang telah dia buat itu sangat indah, jadinya susah lupa.

Nggak perlu ditanya pengalaman putusnya, karena bagaimanapun prosesnya, pasti menyakitkan. Tapi begitu proses sakit itu perlahan menghilang, proses melupakan kenangan indahnya seakan tidak mau lekang.

Meskipun kesannya playboy, nggak pernah jomlo, tukang gonta-ganti cewek, sebenarnya Boy sepanjang kisahnya hanya terobsesi pada sosok mantan terindah, Nuke. Kesederhanaan Nuke, sikap perhatiannya, kata-kata romantisnya yang cerdas tidak perlu bertahun-tahun untuk membuat cowok playboy kayak Boy luluh lantak. Hubungan mereka yang terbilang singkat ini pun harus kandas karena alasan klasik, tidak mendapat restu orang tua.

Memang tidak lama buat Boy untuk menemukan pengganti fisik, tapi pengganti hati, belum tentu... Dari Vera sampai Sadya, bayang-bayang Nuke, hingga angan-angan untuk suatu saat nanti dapat kembali bersamanya seakan tidak pernah hilang. Harapan untuk kembali yang selalu ada tidak seiring dengan kenyataan yang masih tanda tanya. Kalau lo bernasib serupa, ini ada beberapa tip untuk setidaknya membantu melupakan mantan terindah:

1. Jangan hapus FB, block twitter, atau delete pin BB-nya, malah bikin semakin penasaran, dan nggak lupa-lupa.
2. Mulai flirting sama orang lain. Sukur-sukur dapat pengganti yang pas atau bahkan lebih baik. Kalau nggak, setidaknya flirting bisa menyibukkan lo sampai lupa sama mantan.
3. Stop dengerin lagu menye-menye, atau uplifting song. Dengerin lagu yang liriknya nggak penting aja, seperti misalnya BlackEyedPeas yang Boom Boom Pow.
4. Eat, drink, laugh with your best friends!
5. Jalan-jalan! Pergi ke tempat yang menyenangkan. Kalau males sendiri, ajak temen lo yang kece.
6. Stop tweeting how miserable you are!
7. Tonton berita politik. Ini bisa jadi pelarian yang bikin geregetan
8. Berkarya. Bikin sesuatu yang membuat lo bangga terhadap diri sendiri.
9. Jangan kebanyakan curhat, semakin sering curhat, semakin lo mengorek-ngorek kenangan. Daripada curhat mendingan shalat.
10. Cari hobi baru yang membutuhkan keahlian untuk melakukannya, seperti diving, wall-climbing, bahkan mancing.

Kalau masih belum lupa juga, mending nggak usah dilupakan kalau gitu. Dinikmati saja kenangan indahnya. Toh itu kan kenangan indah yang bikin senyum, bukan kenangan buruk yang bikin muka dikulum.

Kalau kenyataan bahwa lo nggak bisa memiliki mantan lo kembali mulai menggerogoti, coba dijajaki saja strategi bagaimana caranya memenangkannya kembali.

Catatan : Ongky Alexander

0 komentar:

Posting Komentar